Proposal Penelitian
Analisa Maraknya Penggunaan Narkoba
di Kalangan Remaja
di Polres Indragiri Hilir
Tembilahan
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
YUNI HASTUTI
XII.IPS.2
SMA PGRI
TEMBILAHAN
TP. 2013/2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis ucapkan atas kehadirat Allah Swt,
karena dengan rahmat dan karunia Nya saya masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan proposal penelitian ini dengan judul “Analisa Maraknya Penggunaan
Narkoba di Kalangan Remaja di Polres Indragiri Hilir Tembilahan”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang
kepada:
1.
Ibu
Dewi Sartika, SE yang telah
membimbing saya hingga saya dapat mengerjakan proposal penelitian ini dengan
baik.
2.
Sat Narkoba Polres Indragiri Hilir,
Tembilahan yang telah mamberikan data mengenai remaja yang menggunakan narkoba.
3.
Teman-teman
dan adik-adik yang telah memberikan bantuan dan dorongan dalam penyelesaian
proposal penelitian ini.
4.
Khusus
kepada ayahanda dan ibunda tercinta, kakak, abang, beserta keluarga yang telah
memberikan dorongan, dan kasih sayang.
Sholawat beriring salam saya limpahkan keharibaan
baginda agung Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam jahiliyah
menuju ke era globalisasi pada saat ini, sehingga kita bisa membedakan mana
yang sah dan mana yang fatal.
Dalam penyusunan proposal penelitian ini penulis menyadari masih terdapat
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu diharapkan adanya kritik dan saran
dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan proposal penelitian ini
dimasa yang akan datang.
Tembilahan,
November 2013
YUNI
HASTUTI
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR
ISI...........................................................................................ii
BAB
I PENDAHULUAN........................................................................1
1.1
Latar
Belakang....................................................................................1
1.2
Perumusan
Masalah.............................................................................2
1.3
Tujuan
Penelitian..................................................................................2
1.4
Hipotesis.............................................................................................2
BAB
II METODE PENELITIAN..............................................................3
2.1 Metode Penelitian yang digunakan.........................................................3
2.2 Populasi dan Sampel.............................................................................3
2.3 Metode Pengumpulan Data....................................................................3
BAB
III HASIL PENELITIAN...................................................................4
3.1 Pembahasan Hasil Penelitian..................................................................4
BAB
IV PENUTUP.....................................................................................11
4.1 Kesimpulan............................................................................................11
4.2 Saran......................................................................................................11
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................13
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Narkoba (Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya
lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara
oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati
atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan
(adiksi) fisik dan psikologis. Narkotika merupakan zat atau obat yang berasal
dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997).
Narkoba bukan lagi hal asing yang pernah kita dengar atau
kita ketahui. Sudah banyak orang yang mengetahui bahaya serta dampak yang
ditimbulkan dari pemakaian narkotika dan obat-obat terlarang tersebut, namun
kenyataannya masih banyak pula yang tidak peduli dengan keadaan yang mengancam
kelangsungan hidup manusia itu. Parahnya lagi, pengguna narkoba ini umumnya
adalah para remaja.
Kekurangan ilmu pengetahuan serta pemahaman yang lebih dalam
mengenai bahaya narkoba ternyata masih belum dihayati benar oleh para remaja
khususnya di Indonesia. Meskipun upaya pemberantasan narkoba telah marak
digencarkan dan keluhan serta kekhawatiran masyarakat akan pemakaian narkoba
yang telah mendunia, namun tetap saja masih banyak para remaja hingga anak
dibawah umur yang terjerumus diluar pengawasan masyarakat disekitarnya. Karena
itu, melalui proposal penelitian ini saya berharap para pembaca serta seluruh
masyarakat khususnya para remaja lebih waspada dan peduli akan kesejahteraan
bersama demi perbaikan bangsa dan masa depan yang cerah.
Dari permasalahan tersebut diatas sehingga penulis mengambil
judul “Analisa Maraknya Penggunaan Narkoba di Kalangan Remaja di Polres
Indragiri Hilir Tembilahan”
1.2 Perumusan Masalah
1. Apa
yang menyebabkan maraknya penggunaan narkoba dikalangan remaja?
2. Apa
saja dampak bagi remaja yang menggunakan narkoba?
3. Bagaimana
cara agar remaja tidak menggunakan narkoba?
4. Berapa
banyak remaja yang menggunakan yang sudah terdata di Sat Narkoba Polres
Indragiri Hilir?
1.3 Tujuan Penelitian
v Menambah
pengetahuan
v Melengkapi
tugas mata pelajaran sosiologi
v Menambah
keterampilan
v Uji
coba penerapan ilmu
v Mengetahui
mengapa remaja menggunakan narkoba
v Mengetahui
cara mengatasi penggunaan narkoba dikalangan remaja
1.4 Hipotesis
Banyaknya
remaja yang sudah mengetahui tentang bahaya narkoba dan masih tetap menggunakan
atau mengkonsumsinya karena adanya rasa ketergantungan yang berlebihan dari
narkoba tersebut, yang awalnya
mereka hanya coba dan lama kelamaan menjadi ketergantungan serta karena rasa
ingin tahu remaja yang kuat namun tidak di sertai dengan pengetahuan dan
pergaulan yang tidak terbatas sehingga tidak dapat menggontrol diri. Narkoba juga berdampak negatif bagi
setiap yang mengkonsumsinya, misalnya saja gangguan pada system saraf dan
bahkan bisa menyebabkan kematian. Yang
menyebabkan maraknya penggunaan narkoba dikalangan remaja. Cara mengatasinya
adalah dengan mengadakan sosialisasi dan bantuan dari pihak keluarga atau dari
pihak kepolisian.
BAB
II
METODE
PENELITIAN
2.1 Metode Penelitian Yang di
Gunakan
Adapun
metode penelitian yang digunakan oleh penulis untuk melakukan penelitian ini
adalah deskriptif , yaitu mendeskripsikan hal-hal yang saat ini sedang terjadi
yaitu maraknya narkoba di kalangan remaja yang kemudian menghasilkan penelitian yang tarafnya memberikan
penjelasan mengenai gambaran tentang ciri-ciri suatu gejala yang diteliti.
Tujuannya adalah untuk mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagaimana
adanya.
2.2 Populasi dan Sampel
Dalam
penelitian ini penulis menentukan populasi yakni di Sat Narkoba Polres
Indragiri Hilir, Tembilahan. Sedangkan sampelnya yaitu remaja yang menggunakan
narkoba yang telah di data di Sat Narkoba Polres Indragiri Hilir, Tembilahan.
2.3 Metode Pengumpulan Data
Metode
pengumpulan data yang penulis ambil ialah metode wawancara secara langsung dan
jenis data yang di gunakan adalah kualitalif yaitu dengan menggunakan kalimat,
dan jenis data skunder dimana penulis mencari data yang data tersebut sudah
terlebih dahulu di kumpulkan oleh Sat Narkoba Polres Indragiri Hilir,
Tembilahan.
BAB
III
HASIL
PENELITIAN
3.1 Pembahasan Hasil Penelitian
Narkoba (Narkotika, Psikotropika dan
Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam
tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat
mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba
dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis. Narkotika
merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
1. Penyebab
Maraknya Penggunaan
Narkoba dikalangan Remaja
Dari banyaknya pecandu, pengedar
maupun yang melakukan penyelundupan narkoba tersebut tentunya didasari atas
berbagai faktor baik internal maupun eksternal yang menyebabkan para remaja dan
masyarakat umum rentan menjadi korban penyalahgunaan narkoba.
Berikut adalah beberapa faktor
seseorang menjadi pengguna narkoba.
a)
Faktor
Internal
1. Ingin Terlihat Gaya
Zat terlarang jenis tertentu dapat membuat pamakainya
menjadi lebih berani, keren, percaya diri, kreatif, santai, dan lain
sebagainya. Efek keren yang terlihat oleh orang lain tersebut dapat menjadi
trend pada kalangan tertentu sehingga orang yang memakai zat terlarang itu akan
disebut trendy, gaul, modis, dan sebagainya. Jelas bagi orang yang ingin
disebut gaul oleh golongan / kelompok itu, ia harus memakai zat haram tersebut.
2. Solidaritas Kelompok / Komunitas /
Geng
Suatu kelompok yang mempunyai tingkat kekerabatan yang
tinggi antar anggota biasanya memiliki nilai solidaritas yang tinggi. Jika
ketua atau beberapa anggota kelompok yang berpengaruh pada kelompok itu
menggunakan narkotika, maka biasanya anggota yang lain baik secara terpaksa
atau tidak terpaksa akan ikut menggunakan narkotika itu agar merasa seperti
keluarga senasib sepenanggungan.
3. Menghilangkan Rasa Sakit
Seseorang
yang memiliki suatu penyakit atau kelainan yang dapat menimbulkan rasa
sakit yang tidak tertahankan dapat membuat orang jadi tertarik menggunakan
jalan pintas untuk mengobati sakit yang dideritanya yaitu dengan menggunakan
obat-obatan dan zat terlarang walaupun sifatnya sementara.
4. Coba-Coba / Ingin Tahu
Dengan
merasa tertarik melihat efek yang ditimbulkan oleh suatu zat yang dilarang,
seseorang dapat memiliki rasa ingin tahu yang kuat untuk mencicipi nikmatnya
zat terlarang tersebut. Jika iman tidak kuat dan dikalahkan oleh nafsu bejad,
maka seseorang dapat mencoba atau ingin mengetahui efek dari zat
terlarang. Tanpa disadari dan diinginkan orang yang sudah terkena zat terlarang
itu akan ketagihan dan akan melakukannya lagi berulang-ulang tanpa bisa berhenti.
5. Ikut-Ikutan
Orang yang
sudah menjadi korban narkoba mungkin akan berusaha mengajak orang lain yang
belum terkontaminasi narkoba agar orang lain ikut bersama merasakan penderitaan
yang dirasakannya. Pengedar dan pemakai mungkin akan membagi-bagi gratis obat
terlarang sebagai perkenalan dan akan meminta bayaran setelah korban ketagihan.
Orang yang melihat orang lain asyik pakai zat terlarang bisa jadi akan mencoba
mengikuti gaya pemakai tersebut termasuk menyalahgunakan tempat umum.
6. Menyelesaikan Dan Melupakan Masalah
/ Beban Stres
Orang yang
dirudung banyak masalah dan ingin lari dari masalah dapat terjerumus dalam
pangkuan narkotika atau zat adiktif agar dapat tidur nyenyak, mabuk, atau jadi
gembira ria.
7. Menonjolkan Sisi Berontak /
Kekuasaan / Kehebatan
Seseorang
yang nakal atau jahat umumnya ingin dilihat oleh orang lain sebagai sosok yang
ditakuti agar segala keinginannya dapat terpenuhi. Dengan zat terlarang akan
membantu membentuk sikap serta perilaku yang tidak umum dan bersifat
memberontak dari tatanan yang sudah ada. Pemakai yang ingin dianggap hebat oleh
kawan-kawannya pun dapat terjerembab pada zat terlarang.
8. Melenyapkan Rasa Bosan Dan Agar
Merasa Enak
Rasa
bosan, rasa tidak nyaman dan lain sebagainya bagi sebagian orang adalah sesuatu
yang tidak menyenangkan dan ingin segera hilang dari alam pikiran. Zat
terlarang dapat membantu seseorang yang sedang banyak pikiran untuk
melupakan kebosanan yang melanda. Seseorang dapat mengejar kenikmatan dengan
jalan mnggunakan obat terlarang yang menyebabkan halusinasi / khayalan yang
menyenangkan.
9. Mencari Tantangan / Kegiatan
Beresiko
Bagi
orang-orang yang senang dengan kegiatan yang memiliki resiko tinggi dalam
menjalankan aksinya ada yang menggunakan obat terlarang agar bisa menjadi yang
terhebat, penuh tenaga dan merasa penuh percaya diri.
10. Merasa Dewasa
Pemakai
zat terlarang yang masih muda terkadang ingin dianggap dewasa dan tidak ingin
dikatakan culun atau ketinggalan zaman oleh orang lain agar dapat hidup bebas,
sehingga melakukan penyalahgunaan zat terlarang. Dengan menjadi dewasa
seolah-olah orang itu dapat bertindak semaunya sendiri, merasa sudah matang,
bebas orangtua, bebas guru, dan lain-lain.
b)
Faktor
Eksternal
Kurangnya
Perhatian dan Pendidikan Agama oleh Keluarga. Orangtua ataupun keluarga adalah
tokoh pertama dan merupakan media pendidikan yang utama bagi generasi muda
seperti saat ini. Jika kepedulian dan pengawasan terhadap anak tidak optimal,
dan penanaman pendidikan agama tidak sejalan semestinya, tentu saja akan
berdampak kepada generasi yang tidak baik untuk dimasa depannya. Seseorang yang
tidak menanamkan nilai-nilai agama dan pendidikan dalam keluarga secara benar,
akan membentuk suatu karakter baru yang menyimpang. Sehingga mereka lebih
cenderung melakukan suatu tindakan kriminal seperti mengkonsumsi narkoba tanpa
sepengetahuan keluarganya sendiri.
2.
Dampak Penyalahgunaan Narkoba Bagi Remaja
Bila narkoba digunakan
secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan
mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan
fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat
(SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan
narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai,
kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak
kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
Dampak Fisik dari penyalahgunaan adalah sebagai
berikut:
a.
Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang,
halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.
b.
Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti:
infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah.
c.
Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses),
alergi, eksim.
d.
Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi
pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.
e.
Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh
meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur.
f.
Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin,
seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron,
testosteron), serta gangguan fungsi seksual/
g.
Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara
lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe
(tidak haid).
h.
Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian
jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti
hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya.
i.
Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over
Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over
dosis bisa menyebabkan kematian
Dampak Psikis dari penyalahgunaan adalah sebagai
berikut:
a.
Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.
b.
Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.
c.
Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.
d.
Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
e.
Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
Dampak Sosial dari penyalahgunaan adalah sebagai
berikut:
a.
Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh
lingkungan.
b.
Merepotkan dan menjadi beban keluarga.
c.
Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.
3.
Cara
Agar Remaja Tidak Menggunakan Narkoba
Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah
remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus
penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu :
1)
Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk
pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui
keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan
pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi
melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan
keluarga.
2)
Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya
penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal
(initialintake)antara 1 – 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental,
dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 – 3 minggu untuk
melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
3)
Tersier, yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah
memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase
stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke
masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna
narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini
biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan,
mengembangkan kegiatan alternatif, dll.
Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah
peredaran narkoba. cara tersebut antara lain :
a. Mengadakan pengawasan yang ketat
terhadap barang barang yang masuk.
b. Memberikan hukuman yang berat
terhadap pengedar dan pemakai narkoba.
c. Melakukan kerja sama dengan pihak
yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin
mengadakan razia mendadak secara rutin.
d. Kemudian pendampingan dari orang tua
siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang serta pengawasan
yang lebih intensif.
e. Pihak sekolah harus melakukan
pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya
penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah.
f. Yang tak kalah penting adalah,
pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.
g. Meningkatkan iman dan taqwa melalui
pendidikan agama, Keagamaan baik di sekolah maupun di
masyarakat.
h. Meningkatkan peran keluarga melalui
perwujudan keluarga sakinah, sebab peran keluarga sangat besar terhadap
pembinaan diri seseorang. Hasil penelitia menunjukkan bahwa anak-anak nakal dan
brandal pada umumnya adalah berasal dari keluarga yang berantakan (broken
home).
i.
Penanaman
nilai sejak dini bahwa Narkoba adalah haram sebagaimana haramnya Babi dan
berbuat zina.
j.
Meningkatkan
peran orang tua dalam mencegah Narkoba, di Rumah oleh Ayah dan Ibu, di Sekolah
oleh Guru/Dosen dan di masyarakat oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat serta
aparat penegak hukum.
4.
Remaja
Yang Menggunakan Yang Sudah Terdata di Sat Narkoba Polres Indragiri Hilir
Dari
penelitian yang penulis lakukan di Sat Narkoba Polres
Indragiri Hilir, Tembilahan dari hasil wawancara dari salah satu anggota Sat
Narkoba penulis mendapatkan
data sebagai berikut :
1.
Pada
tahun 2009 remaja yang menggunakan narkoba berjumlah 4 orang dengan usia 17-19
tahun dengan hukuman 1-1.5 tahun penjara.
2.
Pada
tahun 2010 remaja yang menggunakan narkoba berjumlah 1 orang dengan usia 17-19
tahun dengan hukuman 1-1.5 tahun penjara.
3.
Pada
tahun 2011 remaja yang menggunakan narkoba berjumlah 8 orang dengan usia 17-19
tahun dengan hukuman 1-1.5 tahun penjara.
4.
Pada
tahun 2012 remaja yang menggunakan narkoba berjumlah 2 orang dengan usia 17-19
tahun dengan hukuman 1-1.5 tahun penjara.
5.
Pada
tahun 2013 ini belum ada remaja yang menggunakan narkoba.
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kita
mengenal dan mengerti bagaimana dampak dari penyalahgunaan narkoba yang begitu
banyak telah menimbulkan kerugian yang cukup besar, seperti kematian dan
sebagainya. Tidak ada satupun keuntungan yang dapat kita ambil dari pemakaian
narkoba yang telah disalahgunakan tersebut. Yang ada hanyalah kerugian baik
dari segi kesehatan, keuangan, waktu, hingga masa depan si pelaku, maupun
dampak sosial yang ditimbulkannya.
Pemahaman
dan peningkatan pengetahuan khususnya mengetahui segala dampak/efek pemakaian
obat-obatan terlarang dan narkotika lainnya sangatlah dibutuhkan. Jika tidak
cermat dalam memilih mana yang baik dan yang buruk, tentunya akan berdampak
buruk untuk dimasa berikutnya. Bukan saja bagi remaja, orangtua, masyarakat maupun
pihak kepolisian haruslah lebih tegas dan tanggap dalam mencegah dan mengatasi
para pecandu yang kemungkinan akan membahayakan oran-orang disekitarnya.
Ingatlah, narkoba hanya akan mendatangkan kerugian. Jika sudah terjerumus, maka
cepat ambil langkah satu-satunya, yaitu keluar dari jeratan dan sadar untuk
tidak memasuki dunia kelam itu lagi.
4.2 Saran
1)
Jangan
pernah mencoba atau memasuki dunia narkoba walau hanya sekali, selagi kita
ingin hidup didunia dan tenang di akhirat.
2)
Seringlah
berdiskusi dengan teman, baik itu mengenai masalah pribadi. Agar beban berat
dapat berkurang dan teratasi. Bersosialisasilah dengan baik dalam kalangan
bermasyarakat, dan bergaulah dengan teman-teman yang dapat dipercaya dan
membawa jalan yang benar dan lurus.
3)
Untuk
para pecandu atau pengguna narkoba, lakukanlah rehabilitasi di tempat yang
telah disediakan. Sadar dan bertawakal kepada Allah agar diberikan petunjuk
untuk keluar dari segala permasalahan.
4)
Mari
saling mengingatkan dan mewaspadai tanda-tanda yang muncul jika di kawasan
sekitar telah dimasuki oleh pengaruh narkoba. Laporkan segera kepada yang
berwajib agar penanganan cepat ditindaklanjuti dan permasalahan teratasi dengan
baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmad,
amin. (1991). buku tentang bahaya narkoba. Bandung: remaja rosdakarya.
Sofyan,
ahmadi. (2007). Narkoba mengincar anak anda panduan bagi orang tua, guru, dan badan
bahaya narkoba di kalangan remaja. Jakarta: prestasi pustaka publisher.
Sudirman,
momon. (2008). Sosiologi untuk kesehatan.
Jakarta: salemba medika.
KESAN
dan PESAN
1.
KESAN
2) kesan
penulis selama di SMA PGRI Tembilahan
selama
penulis berada di SMA PGRI Tembilahan penulis banyak mendapatkan pengetahuan
dan pengalaman yang mungkin tidak akan penulis lupakan. Guru-guru SMA PGRI
Tembilahan yang banyak memberikan pengetahuan kepada penulis sampai akhirnya
penulis dapat duduk di kelas XII saat ini dan sebentar lagi akan meninggalkan
sekolah yang penulis cintai ini. Untuk teman-teman yang selama ini selalu
memberikan semangat dan motivasi kepada penulis, penulis tidak akan melupakan
kalian walaupun sebentar lagi kita akan berpisah, namun kita akan tetap satu
yaitu sama-sama siswa yang cinta kepada SMA PGRI Tembilahan ini. Untuk
adik-adik yang penulis cintai semoga kalian bisa berhasil dan juga saat kalian
malakukan penelitian nanti jangan pernah menyerah dan terus selalu berusaha
walaupun narasumber nantinya cuek dan yang lain-lain.
PESAN
Pesan
penulis untuk teman-teman jika kita sudah meninggalkan SMA PGRI Tembilahan
jangan pernah lupakan penulis dan saat-saat kita bersama di SMA PGRI Tembilahan
ini, dan untuk adik-adik semoga kalian menjadi yang terbaik dan selamat
berkreatiftas dan sukses selalu.
izin copy
BalasHapusAda vdionya mslah penyalah penggunaan narkoba ini dek ?
BalasHapus