Senin, 13 Januari 2014

Proposal Penelitian Analisa Maraknya Penggunaan Narkoba di Kalangan Remaja di Polres Indragiri Hilir Tembilahan

Proposal Penelitian
Analisa Maraknya Penggunaan Narkoba di Kalangan Remaja
di Polres Indragiri Hilir
Tembilahan
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
YUNI HASTUTI
XII.IPS.2
 
SMA PGRI
TEMBILAHAN
TP. 2013/2014

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis ucapkan atas kehadirat Allah Swt, karena dengan rahmat dan karunia Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan proposal penelitian ini dengan judul “Analisa Maraknya Penggunaan Narkoba di Kalangan Remaja di Polres Indragiri Hilir Tembilahan”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang kepada:
1.      Ibu Dewi Sartika, SE yang telah membimbing saya hingga saya dapat mengerjakan proposal penelitian ini dengan baik.
2.      Sat Narkoba Polres Indragiri Hilir, Tembilahan yang telah mamberikan data mengenai remaja yang menggunakan narkoba.
3.      Teman-teman dan adik-adik yang telah memberikan bantuan dan dorongan dalam penyelesaian proposal penelitian ini.
4.      Khusus kepada ayahanda dan ibunda tercinta, kakak, abang, beserta keluarga yang telah memberikan dorongan, dan kasih sayang.
Sholawat beriring salam saya limpahkan keharibaan baginda agung Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam jahiliyah menuju ke era globalisasi pada saat ini, sehingga kita bisa membedakan mana yang sah dan mana yang fatal.
Dalam penyusunan proposal penelitian  ini penulis menyadari masih terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu diharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan proposal penelitian ini dimasa yang akan datang.

Tembilahan, November 2013

                                                                                                                                                              


                                                                                                                       YUNI HASTUTI


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI...........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................1
1.1  Latar Belakang....................................................................................1
1.2  Perumusan Masalah.............................................................................2
1.3  Tujuan Penelitian..................................................................................2
1.4  Hipotesis.............................................................................................2
BAB II METODE PENELITIAN..............................................................3
2.1 Metode Penelitian yang digunakan.........................................................3
2.2 Populasi dan Sampel.............................................................................3
2.3 Metode Pengumpulan Data....................................................................3
BAB III HASIL PENELITIAN...................................................................4
3.1 Pembahasan Hasil Penelitian..................................................................4
BAB IV PENUTUP.....................................................................................11
4.1 Kesimpulan............................................................................................11
4.2 Saran......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................13





BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Narkoba (Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis. Narkotika merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997).
Narkoba bukan lagi hal asing yang pernah kita dengar atau kita ketahui. Sudah banyak orang yang mengetahui bahaya serta dampak yang ditimbulkan dari pemakaian narkotika dan obat-obat terlarang tersebut, namun kenyataannya masih banyak pula yang tidak peduli dengan keadaan yang mengancam kelangsungan hidup manusia itu. Parahnya lagi, pengguna narkoba ini umumnya adalah para remaja.
Kekurangan ilmu pengetahuan serta pemahaman yang lebih dalam mengenai bahaya narkoba ternyata masih belum dihayati benar oleh para remaja khususnya di Indonesia. Meskipun upaya pemberantasan narkoba telah marak digencarkan dan keluhan serta kekhawatiran masyarakat akan pemakaian narkoba yang telah mendunia, namun tetap saja masih banyak para remaja hingga anak dibawah umur yang terjerumus diluar pengawasan masyarakat disekitarnya. Karena itu, melalui proposal penelitian ini saya berharap para pembaca serta seluruh masyarakat khususnya para remaja lebih waspada dan peduli akan kesejahteraan bersama demi perbaikan bangsa dan masa depan yang cerah.
Dari permasalahan tersebut diatas sehingga penulis mengambil judul “Analisa Maraknya Penggunaan Narkoba di Kalangan Remaja di Polres Indragiri Hilir Tembilahan”



1.2  Perumusan Masalah
1.      Apa yang menyebabkan maraknya penggunaan narkoba dikalangan remaja?
2.      Apa saja dampak bagi remaja yang menggunakan narkoba?
3.      Bagaimana cara agar remaja tidak menggunakan narkoba?
4.      Berapa banyak remaja yang menggunakan yang sudah terdata di Sat Narkoba Polres Indragiri Hilir?

1.3  Tujuan Penelitian
v  Menambah pengetahuan
v  Melengkapi tugas mata pelajaran sosiologi
v  Menambah keterampilan
v  Uji coba penerapan ilmu
v  Mengetahui mengapa remaja menggunakan narkoba
v  Mengetahui cara mengatasi penggunaan narkoba dikalangan remaja

1.4  Hipotesis
Banyaknya remaja yang sudah mengetahui tentang bahaya narkoba dan masih tetap menggunakan atau mengkonsumsinya karena adanya rasa ketergantungan yang berlebihan dari narkoba tersebut, yang awalnya mereka hanya coba dan lama kelamaan menjadi ketergantungan serta karena rasa ingin tahu remaja yang kuat namun tidak di sertai dengan pengetahuan dan pergaulan yang tidak terbatas sehingga tidak dapat menggontrol diri. Narkoba juga berdampak negatif bagi setiap yang mengkonsumsinya, misalnya saja gangguan pada system saraf dan bahkan bisa menyebabkan kematian. Yang menyebabkan maraknya penggunaan narkoba dikalangan remaja. Cara mengatasinya adalah dengan mengadakan sosialisasi dan bantuan dari pihak keluarga atau dari pihak kepolisian.



BAB II
METODE PENELITIAN

2.1 Metode Penelitian Yang di Gunakan
Adapun metode penelitian yang digunakan oleh penulis untuk melakukan penelitian ini adalah deskriptif , yaitu mendeskripsikan hal-hal yang saat ini sedang terjadi yaitu maraknya narkoba di kalangan remaja yang kemudian menghasilkan penelitian yang tarafnya memberikan penjelasan mengenai gambaran tentang ciri-ciri suatu gejala yang diteliti. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagaimana adanya.

2.2 Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini penulis menentukan populasi yakni di Sat Narkoba Polres Indragiri Hilir, Tembilahan. Sedangkan sampelnya yaitu remaja yang menggunakan narkoba yang telah di data di Sat Narkoba Polres Indragiri Hilir, Tembilahan.

2.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang penulis ambil ialah metode wawancara secara langsung dan jenis data yang di gunakan adalah kualitalif yaitu dengan menggunakan kalimat, dan jenis data skunder dimana penulis mencari data yang data tersebut sudah terlebih dahulu di kumpulkan oleh Sat Narkoba Polres Indragiri Hilir, Tembilahan.



BAB III
HASIL PENELITIAN


3.1  Pembahasan Hasil Penelitian
Narkoba (Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis. Narkotika merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.

1.      Penyebab Maraknya Penggunaan Narkoba dikalangan Remaja
Dari banyaknya pecandu, pengedar maupun yang melakukan penyelundupan narkoba tersebut tentunya didasari atas berbagai faktor baik internal maupun eksternal yang menyebabkan para remaja dan masyarakat umum rentan menjadi korban penyalahgunaan narkoba.
Berikut adalah beberapa faktor seseorang menjadi pengguna narkoba.
a)      Faktor Internal
1.      Ingin Terlihat Gaya
Zat terlarang jenis tertentu dapat membuat pamakainya menjadi lebih berani, keren, percaya diri, kreatif, santai, dan lain sebagainya. Efek keren yang terlihat oleh orang lain tersebut dapat menjadi trend pada kalangan tertentu sehingga orang yang memakai zat terlarang itu akan disebut trendy, gaul, modis, dan sebagainya. Jelas bagi orang yang ingin disebut gaul oleh golongan / kelompok itu, ia harus memakai zat haram tersebut.
2.      Solidaritas Kelompok / Komunitas / Geng
Suatu kelompok yang mempunyai tingkat kekerabatan yang tinggi antar anggota biasanya memiliki nilai solidaritas yang tinggi. Jika ketua atau beberapa anggota kelompok yang berpengaruh pada kelompok itu menggunakan narkotika, maka biasanya anggota yang lain baik secara terpaksa atau tidak terpaksa akan ikut menggunakan narkotika itu agar merasa seperti keluarga senasib sepenanggungan.

3.      Menghilangkan Rasa Sakit
Seseorang yang memiliki suatu  penyakit atau kelainan yang dapat menimbulkan rasa sakit yang tidak tertahankan dapat membuat orang jadi tertarik menggunakan jalan pintas untuk mengobati sakit yang dideritanya yaitu dengan menggunakan obat-obatan dan zat terlarang walaupun sifatnya sementara.
4.      Coba-Coba / Ingin Tahu 
Dengan merasa tertarik melihat efek yang ditimbulkan oleh suatu zat yang dilarang, seseorang dapat memiliki rasa ingin tahu yang kuat untuk mencicipi nikmatnya zat terlarang tersebut. Jika iman tidak kuat dan dikalahkan oleh nafsu bejad, maka seseorang dapat mencoba atau  ingin mengetahui efek dari zat terlarang. Tanpa disadari dan diinginkan orang yang sudah terkena zat terlarang itu akan ketagihan dan akan melakukannya lagi berulang-ulang tanpa bisa berhenti.
5.      Ikut-Ikutan
Orang yang sudah menjadi korban narkoba mungkin akan berusaha mengajak orang lain yang belum terkontaminasi narkoba agar orang lain ikut bersama merasakan penderitaan yang dirasakannya. Pengedar dan pemakai mungkin akan membagi-bagi gratis obat terlarang sebagai perkenalan dan akan meminta bayaran setelah korban ketagihan. Orang yang melihat orang lain asyik pakai zat terlarang bisa jadi akan mencoba mengikuti gaya pemakai tersebut termasuk menyalahgunakan tempat umum.
6.      Menyelesaikan Dan Melupakan Masalah / Beban Stres
Orang yang dirudung banyak masalah dan ingin lari dari masalah dapat terjerumus dalam pangkuan narkotika atau zat adiktif agar dapat tidur nyenyak, mabuk, atau jadi gembira ria.
7.      Menonjolkan Sisi Berontak / Kekuasaan / Kehebatan
Seseorang yang nakal atau jahat umumnya ingin dilihat oleh orang lain sebagai sosok yang ditakuti agar segala keinginannya dapat terpenuhi. Dengan zat terlarang akan membantu membentuk sikap serta perilaku yang tidak umum dan bersifat memberontak dari tatanan yang sudah ada. Pemakai yang ingin dianggap hebat oleh kawan-kawannya pun dapat terjerembab pada zat terlarang.
8.      Melenyapkan Rasa Bosan Dan Agar Merasa Enak
Rasa bosan, rasa tidak nyaman dan lain sebagainya bagi sebagian orang adalah sesuatu yang tidak menyenangkan dan ingin segera hilang dari alam pikiran. Zat terlarang dapat membantu seseorang yang sedang banyak  pikiran untuk melupakan kebosanan yang melanda. Seseorang dapat mengejar kenikmatan dengan jalan mnggunakan obat terlarang yang menyebabkan halusinasi / khayalan yang menyenangkan.
9.      Mencari Tantangan / Kegiatan Beresiko
Bagi orang-orang yang senang dengan kegiatan yang memiliki resiko tinggi dalam menjalankan aksinya ada yang menggunakan obat terlarang agar bisa menjadi yang terhebat, penuh tenaga dan merasa penuh percaya diri.
10.  Merasa Dewasa
Pemakai zat terlarang yang masih muda terkadang ingin dianggap dewasa dan tidak ingin dikatakan culun atau ketinggalan zaman oleh orang lain agar dapat hidup bebas, sehingga melakukan penyalahgunaan zat terlarang. Dengan menjadi dewasa seolah-olah orang itu dapat bertindak semaunya sendiri, merasa sudah matang, bebas orangtua, bebas guru, dan lain-lain.

b)      Faktor Eksternal
Kurangnya Perhatian dan Pendidikan Agama oleh Keluarga. Orangtua ataupun keluarga adalah tokoh pertama dan merupakan media pendidikan yang utama bagi generasi muda seperti saat ini. Jika kepedulian dan pengawasan terhadap anak tidak optimal, dan penanaman pendidikan agama tidak sejalan semestinya, tentu saja akan berdampak kepada generasi yang tidak baik untuk dimasa depannya. Seseorang yang tidak menanamkan nilai-nilai agama dan pendidikan dalam keluarga secara benar, akan membentuk suatu karakter baru yang menyimpang. Sehingga mereka lebih cenderung melakukan suatu tindakan kriminal seperti mengkonsumsi narkoba tanpa sepengetahuan keluarganya sendiri.

2.      Dampak Penyalahgunaan Narkoba Bagi Remaja
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
Dampak Fisik dari penyalahgunaan adalah sebagai berikut:
a.       Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.
b.      Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah.
c.       Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim.
d.      Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.
e.       Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur.
f.       Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual/
g.      Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid).
h.      Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya.
i.        Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian
Dampak Psikis dari penyalahgunaan adalah sebagai berikut:
a.       Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.
b.      Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.
c.       Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.
d.      Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
e.       Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
Dampak Sosial dari penyalahgunaan adalah sebagai berikut:
a.       Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.
b.      Merepotkan dan menjadi beban keluarga.
c.       Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.

3.      Cara Agar Remaja Tidak Menggunakan Narkoba
Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu :
1)      Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.
2)      Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 – 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 – 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
3)      Tersier, yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.  
Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah peredaran narkoba. cara tersebut antara lain :
a.       Mengadakan pengawasan yang ketat terhadap barang barang yang masuk.
b.      Memberikan hukuman yang berat terhadap pengedar dan pemakai narkoba.
c.       Melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin.
d.      Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang serta pengawasan yang lebih intensif.
e.       Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah.
f.       Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.
g.      Meningkatkan iman dan taqwa melalui pendidikan agama, Keagamaan baik di sekolah maupun di masyarakat.   
h.      Meningkatkan peran keluarga melalui perwujudan keluarga sakinah, sebab peran keluarga sangat besar terhadap pembinaan diri seseorang. Hasil penelitia menunjukkan bahwa anak-anak nakal dan brandal pada umumnya adalah berasal dari keluarga yang berantakan (broken home).
i.        Penanaman nilai sejak dini bahwa Narkoba adalah haram sebagaimana haramnya Babi dan berbuat zina.
j.        Meningkatkan peran orang tua dalam mencegah Narkoba, di Rumah oleh Ayah dan Ibu, di Sekolah oleh Guru/Dosen dan di masyarakat oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat serta aparat penegak hukum.


4.      Remaja Yang Menggunakan Yang Sudah Terdata di Sat Narkoba Polres Indragiri Hilir
Dari penelitian yang penulis lakukan di Sat Narkoba Polres Indragiri Hilir, Tembilahan dari hasil wawancara dari salah satu anggota Sat Narkoba penulis mendapatkan data sebagai berikut :
1.      Pada tahun 2009 remaja yang menggunakan narkoba berjumlah 4 orang dengan usia 17-19 tahun dengan hukuman 1-1.5 tahun penjara.
2.      Pada tahun 2010 remaja yang menggunakan narkoba berjumlah 1 orang dengan usia 17-19 tahun dengan hukuman 1-1.5 tahun penjara.
3.      Pada tahun 2011 remaja yang menggunakan narkoba berjumlah 8 orang dengan usia 17-19 tahun dengan hukuman 1-1.5 tahun penjara.
4.      Pada tahun 2012 remaja yang menggunakan narkoba berjumlah 2 orang dengan usia 17-19 tahun dengan hukuman 1-1.5 tahun penjara.
5.      Pada tahun 2013 ini belum ada remaja yang menggunakan narkoba.


 
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kita mengenal dan mengerti bagaimana dampak dari penyalahgunaan narkoba yang begitu banyak telah menimbulkan kerugian yang cukup besar, seperti kematian dan sebagainya. Tidak ada satupun keuntungan yang dapat kita ambil dari pemakaian narkoba yang telah disalahgunakan tersebut. Yang ada hanyalah kerugian baik dari segi kesehatan, keuangan, waktu, hingga masa depan si pelaku, maupun dampak sosial yang ditimbulkannya.
Pemahaman dan peningkatan pengetahuan khususnya mengetahui segala dampak/efek pemakaian obat-obatan terlarang dan narkotika lainnya sangatlah dibutuhkan. Jika tidak cermat dalam memilih mana yang baik dan yang buruk, tentunya akan berdampak buruk untuk dimasa berikutnya. Bukan saja bagi remaja, orangtua, masyarakat maupun pihak kepolisian haruslah lebih tegas dan tanggap dalam mencegah dan mengatasi para pecandu yang kemungkinan akan membahayakan oran-orang disekitarnya. Ingatlah, narkoba hanya akan mendatangkan kerugian. Jika sudah terjerumus, maka cepat ambil langkah satu-satunya, yaitu keluar dari jeratan dan sadar untuk tidak memasuki dunia kelam itu lagi.

4.2 Saran
1)      Jangan pernah mencoba atau memasuki dunia narkoba walau hanya sekali, selagi kita ingin hidup didunia dan tenang di akhirat.
2)      Seringlah berdiskusi dengan teman, baik itu mengenai masalah pribadi. Agar beban berat dapat berkurang dan teratasi. Bersosialisasilah dengan baik dalam kalangan bermasyarakat, dan bergaulah dengan teman-teman yang dapat dipercaya dan membawa jalan yang benar dan lurus.
3)      Untuk para pecandu atau pengguna narkoba, lakukanlah rehabilitasi di tempat yang telah disediakan. Sadar dan bertawakal kepada Allah agar diberikan petunjuk untuk keluar dari segala permasalahan.
4)      Mari saling mengingatkan dan mewaspadai tanda-tanda yang muncul jika di kawasan sekitar telah dimasuki oleh pengaruh narkoba. Laporkan segera kepada yang berwajib agar penanganan cepat ditindaklanjuti dan permasalahan teratasi dengan baik.



DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, amin.  (1991). buku tentang bahaya narkoba. Bandung:  remaja rosdakarya.
Sofyan, ahmadi.  (2007). Narkoba mengincar anak anda panduan bagi orang tua, guru, dan badan bahaya narkoba di kalangan remaja. Jakarta: prestasi pustaka publisher.
Sudirman, momon. (2008). Sosiologi untuk kesehatan. Jakarta:  salemba medika.


KESAN dan PESAN

1.      KESAN
2)      kesan penulis selama di SMA PGRI Tembilahan
selama penulis berada di SMA PGRI Tembilahan penulis banyak mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang mungkin tidak akan penulis lupakan. Guru-guru SMA PGRI Tembilahan yang banyak memberikan pengetahuan kepada penulis sampai akhirnya penulis dapat duduk di kelas XII saat ini dan sebentar lagi akan meninggalkan sekolah yang penulis cintai ini. Untuk teman-teman yang selama ini selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis, penulis tidak akan melupakan kalian walaupun sebentar lagi kita akan berpisah, namun kita akan tetap satu yaitu sama-sama siswa yang cinta kepada SMA PGRI Tembilahan ini. Untuk adik-adik yang penulis cintai semoga kalian bisa berhasil dan juga saat kalian malakukan penelitian nanti jangan pernah menyerah dan terus selalu berusaha walaupun narasumber nantinya cuek dan yang lain-lain.



PESAN
Pesan penulis untuk teman-teman jika kita sudah meninggalkan SMA PGRI Tembilahan jangan pernah lupakan penulis dan saat-saat kita bersama di SMA PGRI Tembilahan ini, dan untuk adik-adik semoga kalian menjadi yang terbaik dan selamat berkreatiftas dan sukses selalu.

2 komentar: